KISAH KAROMAH NYA SAYYIDINA UMAR BIN KHOTTOB R.A




الحمد لله رب العالمين و الصلاۃ و السلام علی سيدنا محمد و علی أله واصحابه أجمعين

para sahabat yang di rahmati ALLAH S.W.T
pada kesempatan kali ini al faqiir akan berbagi cerita tentang diantara karomah karomah nya sayyidina umar bin khottob r.a. yang sangat patut untuk kita ambil pelajaran didalamnya.

Di katakan tatkala amr bin ash telah menjabat sebagai gubernur di kota mesir,lalu penduduk mesir datang menemuinya yang kebetulan sudah masuk bulan yg di anggap sakral oleh penduduk setempat.

Orang² mesir itu berkata "wahai gubernur,sesungguh nya NIL ini memiliki kebiasaan dimana ia tidak akan mengalir kecuali dengan tradisi tersebut?

Amr bin ash berkata : " tradisi apakah itu?"
Org² mesir itu menjawab : " jika masuk tanggal sebelas bulan ini,kami akan mencari seorang perawan ke rumah org tua mereka,lalu kami minta kdua org tuanya untuk mmberikan perawan itu kpda kami dg suka rela,kami hiasi perawan itu dg baju dan hiasan yg paling indah,kemudian kami lemparkan ia ke sungai nil ini."

Lalu amr bin ash berkata : " ini tidak mungkin dilakukan dalam islam,karena sesungguhnya islam menghapus tradisi lama."
Lalu mereka mlakukan apa yg dikatkan amr bin ash,dan ternyata sungai nil itu malah kering dan tidak mengalirkan air sedikitpun,hingga kebanyakan penduduk berencana untuk melakukan hijrah.

Tatkala melihat kondisi yg dmikian,amr bin ash akhirnya menulis surat kepada khalifah umar bin khotob,dalam surat itu ia menerangkan bahwa mereka di timpa musibah akibat apa yg saya katakan,dan sesungguh nya saya mengatakan kepda mereka bahwa islam telah menghapus semua tradisi masa lalu.

Kemudian umar menulis balasan untuk amr bin ash yg di dalam nya ada nota kecil.dalam surat itu umar menulis : "sesungguhnya saya telah mengirim kpdamu dalam suratku atau nota kecil,maka lemparkanlah nota kecil itu ke sungai nil.

Tatkala surat umar sampai ke tangan gubernur amr bin ash,dia(amr bin ash) memgambil nota kecil itu dan membuka nya,ternyata di dalam tulisaannya berisi tulisan sebagai berikut :

Dari hamba allah amirul mu'minin umar bin khotob,amma ba'du.

"JIKA KAU MENGALIR KARENA DIRIMU SENDIRI MAKA JANGANLAH ENGKAU MENGALIR,NAMUN JIKA YANG MENGALIRKAN AIRMU ADALAH ALLAH MAKA MINTALAH KPDA ALLAH YANG MAHA KUASA UNTUK MENGALIRKANMU KEMBALI."

Di keterangan lain di katakan :

"JIKA KAU MENGALIR KARENA ALLAH MAKA MENGALIRLAH,NAMUN JIKA KAU MENGALIR KARENA DIRIMU SENDIRI,MAKA UMAR BIN KHOTTOB YANG AKAN MENGHADAPIMU"

Amr bin ash lalu melemparkan nota kecil itu ke sungai nil,dan akhirnya allah swt mengalirkan air sungai nil itu dengan kadar enam belas dziro' dalam satu malam,dengan terjadinya peristiwa itu,allah swt telah menghancurkan tradisi jahiliyah dari penduduk mesir sampai sekarang.

dan akhirnya para penduduk mesir dapat hidup sejahtera dengan ksuburan dari sungai nil tersebut.

والله اعلم.

ابن حسن

sumber : kitab tarikhul khulafa' lil imam assuyuthi'

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencintai Sewajarnya

Gambar
  kita tidak dilarang untuk mencintai siapapun dan menyayangi siapapun ,akan tetapi jangan sampai cinta kita padanya sampai melampaui batas bahkan menjauhkan kita dari Allah swt , karena satu satunya cinta yang abadi adalah cintanya , ialah sang maha cinta sebenarnya , yang mengetahui isi hati kita , yang tiada awal dan akhir padanya , Rosululloh Saw bersabda : احبب حبيبك هونا ما عسی ان يكون بغيضك يوما ما و ابغض بغيضك هونا ما عسی ان يكون حبيبك يوما ما Cintailah yang kamu cintai sewajarnya , karena bisa jadi ia akan menjadi yang paling kamu benci suatu hari nanti ,dan bencilah yang kamu benci sewajarnya , karena bisa jadi ia akan menjadi yang paling kamu cintai suatu hari nanti. ( Hr. At tirmidzi , thabroni dan baihaqi) kita boleh mencintai siapapun yang kita inginkan , tapi kita harus ingat bahwa sekuat apapun rasa cinta kita untuknya , kita pasti akan berpisah dengannya , oleh karena itu mencinta lah dengan sewajarnya , jangan berlebihan , karena satu satu nya zat y...
Baca selengkapnya

Mencintai karena Allah SWT. dan membenci karena Allah SWT.

Gambar
Mencintai karena Allah SWT. dan membenci karena Allah SWT.  Dalam hadits dikatakan : قَالَ رَسُولُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " أَفْضَلُ الْأَعْمَالِ الْحُبُّ فِي الله، وَالْبُغْضُ فِي الله ". Artinya : sebaik baiknya amal adalah mencintai karena Allah SWT. dan membenci karena Allah SWT. (H.R Abu dawud, 5/4599) maksud dari hadits tersebut menurut sayyid abdulloh bin alawy al haddad r.a ialah : فاذا احببت العبد المطيع لله لكونه مطيعا و ابغضت العاصي لله لكونه عاصيا لا لغرض اخر ، فانت ممن يحب في الله و يبغض في الله حقيقة; و اذا لم تجد في نفسك محبة لاهل الخير لخيرهم و كراهة لاهل الشر لشرهم فاعلم انك ضعيف الايمان ketika kamu mencintai seorang hamba yang taat kepada allah SWT. karena keberadaan nya yang taat dan ketika kamu membenci seorang hamba yang ahli ma'siat karena keberadaan nya sebagai ahli ma'siat bukan karena maksud yang lain, maka pada hakikat nya kamu termasuk orang YANG MENCINTAI KARENA ALLAH SWT. DAN MEMBENCI KARENA ALLAH SWT. , dan ke...
Baca selengkapnya

Pemuda ahli maksiat yang diangkat derajatnya karena memuliakan bulan kelahiran nabi Muhammad SAW .

Gambar
Tentu kita semua tahu , bahwa bulan rabiul awal adalah salah satu diantara bulan-bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT,karena pada bulan itu dilahirkanya sosok manusia mulia,panutan umat hingga akhir zaman, yaitu baginda nabi Muhammad SAW, yang mana kisah demi kisahnya telah terdokumentasikan dan dapat kita nikmati melalui karya karyanya para ulama.... Sayyid Abu Bakar Muhammad Syatho ad-Dimiyati, seorang ulama madzhab syaafi'i dari mekkah menceritakan dalam kitabnya yang bernama i'anatut tholibin juz 3 ,hal 365 . bahwasanya dahulu dizaman amirul mu'minin Khalifah Harun Ar rasyid pernah ada seorang pemuda di kota bashroh iraq, yang mana pemuda tersebut dianggap hina dina oleh para penduduk kampung karena tingkah lakunya yang buruk dan tercela , akan tetapi ketika telah datang bulan rabiul awal ia selalu mencuci pakaiannya, memakai wangi-wangian, menghias diri, dan menggelar sebuah perayaan yang mana didalamnya dibacakan maulid nabi SAW, dan perbuatan semacam ini senantias...
Baca selengkapnya